Hi from Labuan Bajo! |
Jeng..jeng..jeng! yaiy! Ini nih
yang ditunggu-tunggu, what to do in Labuan Bajo and how much money you must
prepare, be ready!
Setelah puas menghabiskan waktu
di Ende, kami para petualang kece (hahaha) melanjutkan perjalanan ke bumi
komodo. Yap, finally, setelah bertahun-tahun hanya bisa memendam keinginan
kesana karena pemikiran bahwa ke komodo itu sangat mahal, kami pun berhasil
menjejakkan kaki di salah satu kabupaten di Flores yaitu Labuan bajo. Apakah
memang benar ke komodo itu mahal? Mau tau? Simak yuk!
Dari Ende, saya menggunakan
pesawat wingsair dengan harga tiket sekitar 320rb dan jam keberangkatan pada
pukul 07.25. Perjalanan ke labuan bajo hanya memakan waktu 45 menit saja. Oh
ya, bandara ende terletak persis di tengah kota dan saya hanya membutuhkan
waktu 5 menit untuk menuju bandara dari kediaman. Selayaknya tempat umum lain
di ende, bandara ende juga terlihat bersih walaupun kecil. Kami boarding tepat
sesuai jadwal dan ketika masuk di pesawat saya cukup kaget karena banyak sekali
kursi yang kosong, mungkin karena jarang turis yg menggunakan pesawat menuju
labuan bajo. Nah, ketika memasuki wilayah labuan bajo, anda akan disuguhi salah
satu pemandangan pulau dan laut yang luar biasa, seriously! Jajaran pulau-pulau
kecil di sekitar labuan bajo dan air laut yang jernih menambah keindahan salah
satu kabupaten tersohor di indonesia ini. Kami landing dengan mulus dan
memasuki terminal bandara komodo yang walaupun kecil tapi terlihat elegan.
Nah, jujur saja, seharusnya kami
berangkat dengan seorang kakak yang akan menjadi guide kami selama di labuan
bajo, tetapi pada hari keberangkatan, kakak tersebut tidak jadi berangkat
sehingga kami harus seorang diri mengurus segala keperluan di labuan bajo
(padahal kami semua baru pertama kali kesana!). Untungnya saja, jauh hari
sebelum perjalanan dimulai, saya sudah mencari informasi tentang hotel,
transportasi serta tur di komodo sehingga sedikit banyak sudah ada gambaran
mengenai biaya yang akan dikeluarkan serta rute perjalanan. Ketika sampai di
terminal bandara, kami hanya berbekal jemputan seorang teman dari kakak
tersebut yang akan mengantar kami ke hotel serta berkeliling labuan. Nah, bagi
kalian yang bingung bagaimana transportasi dari bandara ke hotel, tidak perlu
takut, karena ada transportasi resmi yang disediakan bandara. Oh ya, di labuan
tidak ada taksi ya (uber apalagi hehehe). Kalian bisa langsung mendatangi
bagian informasi dan disana sudah ada langsung biaya sewa mobil ke setiap
hotel. Harganya bervariasi, tergantung jauhnya hotel yang dituju. Harga
rata-rata 50-70rb per mobil (mobilnya rata-rata avanza/zenia) dari bandara
menuju hotel. Jarak bandara ke hotel sebetulnya cukup dekat hanya sekitar
5-10 menit saja menggunakan kendaraan. Biasanya, turis mancanegara lebih suka
jalan kaki menuju hotel, nah, ada yang mau mencoba?
Deretan Pegunungan di Manggarai Barat |
Jemputan kami datang dengan
menggunakan mobil avanza dan kami langsung meminta tolong untuk mengantarkan
kami ke hotel dengan kriteria: dekat dengan pelabuhan, bersih, aman dan
harganya oke. Supir pun langsung mengantarkan kami ke Orange Hotel yang
letaknya persis hanya 100 meter dari pintu pelabuhan, dekat kan? Hotelnya tepat
berada di pojok jalan sehingga mudah dicari dan berjarak 5 rumah dengan masjid
labuan bajo. Harga sewa hotelnya adalah 350rb/malam + extra bed 50rb. Harga ini
sudah termasuk sarapan (kami hanya sempat sarapan satu kali, tersedia menu roti
tawar dan nasi). Kamarnya bersih, tersedia 2 single bed, TV, AC, WiFi, kamar
mandi toilet duduk, handuk, air minum dan jemuran di luar kamar. Satu hal yang
kami sangat sukai dengan hotel ini adalah pelayanannnya super ramah dan bapak
pemilik hotelnya juga baik banget. Hotel ini terdiri dari 3 lantai dan 2
bangunan. Bangunan pertama pada lantai 1 dan 2 berupa kamar dengan AC,
sedangkan lantai 3 nya adalah cafetaria dan office. Bagi kamu yg ingin menginap ala backpaker
dengan kamar mandi luar, hotel ini juga menyediakan di gedung sebelahnya dengan
harga 100rb-200rb/malam. Intinya, hotel ini rekomen banget dan bagi kalian yang
ingin menginap di hotel ini dapat langsung memesan via traveloka atau menelepon
langsung no pemiliknya.
Dikarenakan kami check-in pada
pukul 09.00, kamar yang akan kami tempati masih belum dibersihkan (karena baru
saja dipakai), sehingga kami memutuskan untuk pergi ke gua batu cermin yang
berjarak sekitar 10 menit dari hotel. Kami juga tidak bisa langsung ke komodo
karena ternyata tur ke komodo itu dimulai jam 05.30 pagi. Nah, gua batu cermin
ini adalah salah satu wisata di labuan bajo dan merupakan gua yang dulunya
berada di bawah permukaan laut. Gempa tektonik lah yang membuat gua ini
terangkat ke daratan. Biaya masuknya 10rb/orang dan akan ditemani guide.
Sebaiknya jika ingin datang ke gua ini pada waktu siang hari ketika sinar
matahari sedang terik karena akan membuat lengkungan batu nya tertimpa sinar
matahari sehingga akan terlihat indah. Kami datang terlalu pagi sehingga
suasana gua terkesan gelap dan suram. Jujur saja sih, agak kecewa ketika datang
kesini karena terlihat biasa saja hahaha. Kami pun memutuskan untuk kembali ke
hotel sambil menentukan bagaimana kami harus ke komodo keesokan hari. Oh ya,
kami ke gua batu cermin menggunakan mobil sebelumnya. Sebagai info saja nih,
lebih baik kalian tidak menyewa mobil selama di labuan karena harga sewanya per
hari cukup tinggi yaitu 600-700rb. Jika memang kepepet ingin menggunakan mobil,
lebih baik memanggil saja no kontak rentcar dan minta untuk diantar ke satu
tujuan dengan tarif di satu tujuan sekitar 50rb. Jujur saja, karena
ketidakpahaman kami, kami membayar hingga 200rb untuk memakai jasa mobilnya,
padahal tidak sampai 1 jam, dan hanya menjemput kami ke
bandara-hotel-gua-hotel. Intinya, mending tidak usah memakai jasa rentcar ya,
jalan saja, karena pelabuhan dan kota berada di satu tempat.
Setelah kami kembali ke hotel,
beruntungnya, pemilik hotel dengan senang hati berbincang dengan kami dan kami
pun mendapatkan info tur komodo dari beliau. Jadi, pengunjung di hotelnya ini
akan dibantu untuk memesan kapal ke komodo. Beliau mengatakan bahwa pada peak
season, seperti saat kami pergi, harganya berkisar 500rb/orang untuk tur ke
komodo. Nah, kami pun langsung mengiyakan karena harga yang kami peroleh dari
kakak sebelumnya adalah 3,5jt untuk 3 orang. Jujur saja, karena kondisi capek,
dan karena planning di awal yang kami akan ditemani guide gagal total, akhirnya
kami pun mengiyakan tawaran bapak tersebut.
Padahal, sebetulnya biaya tur ke komodo itu relatif murah sekitar
200-300rb per orang (ini harga jika kamu jeli mencari agen tur dan waktu yang
tepat ya). Agen tur ini dapat kamu temukan dengan mudah di tepi jalan sepanjang
pelabuhan, ada puluhan agen tur dengan harga yang bervariasi tergantung tipe
tur yang mau diambil, musim liburan, dan banyaknya orang yang akan ikut. Nah,
tipe tur di komodo ini (setau saya) ada 3 tipe, yaitu:
- Tur biasa (pergi subuh pulang sore)(Kisaran harga 200rb-300rb/orang normal rate, 500rb- 700rb/orang peak season)
Sneakpeak kapal tur biasa |
Tur ini cocok
untuk kamu yang hanya memiliki sedikit waktu di labuan bajo dan hanya ingin
melihat komodo. Tur ini biasanya akan membawa kalian ke 4 tempat utama taman
nasional komodo yaitu pulau komodo, pulau padar, pink beach dan manta point. Tur
dimulai dari pukul 05.30 hingga 17.00. Transportasi yang digunakan adalah kapal
kayu berisi sekitar 12 orang. Fasilitas tur yang diberikan adalah kopi/teh,
makan siang dalam bentuk bekal, air minum botolan, alat snorkeling, dan toilet
di atas kapal. Biasanya, harga sewa satu kapal kisaran 1,8jt-2,5jt, nah, jika
kalian satu rombongan berisi 12 orang, kalian bisa langsung menyewa satu kapal.
Tapi, jika kalian hanya beberapa orang saja (seperti saya) sistemnya jadi
gabungan dengan peserta tur dari agen lain. Harap diingat, biasanya, agen tur
dengan pemilik kapal bukan dari satu orang yang sama. Agen tur akan mencari
turis kemudian menghubungi pihak kapal. Jadi, sangat memungkinkan dalam satu
kapal terdiri dari beberapa turis dari agen-agen lain. Intinya, anda cukup
mencari harga yang sesuai kantong saja, urusan kapal serahkan saja pada agen. Nah,
kalau kalian mau langsung menghubungi pihak kapal sebetulnya bisa, tapi agak
ribet nanti di persiapan bekal makanannya karena anda harus mencari lagi orang
yang menjual makanan di waktu subuh. Simple dan praktis, pakai agen tur saja,
beres kan?
- Tur liveaboard (menginap di atas kapal selama 2D1N atau 3D2N)(Kisaran harga 2jt-3jt/orang)
Kapal Tur Liveaboard |
Kapal Tur Liveaboard |
Tur ini lebih
komplit dari hanya sekedar mengunjungin ke 4 tempat tersebut, karena, taman
nasional komodo itu sangat luas. Dengan mengikuti tur ini, kalian bisa
mengunjungi tempat-tempat lain seperti pulau rinca (disini juga ada komodonya),
pulau kenawa, dan tempat lain di dalam lingkup taman nasioanal. Jadi, di tur
ini kalian akan menginap di atas kapal. Eitss, jangan berprasangkan buruk dulu
ya. Kapalnya kapal bagus loh, seperti di film pirates of the carribean (hampir)
hehehe. Yup, kapalnya memang lebih bagus dari tur biasa, tersedia kamar dengan
kasur, AC, kamar mandi, ruang santai, dapur, dan tentu saja makan akan
ditanggung sepenuhnya oleh pihak kapal. Bagi yang takut mabuk laut, tenang
saja, perairan di sekitar taman nasional ini benar-benar tenang dan tidak
terlalu bergelombang. Pada waktu malam hari, kapten kapal akan mencari tempat
yang tenang sehingga tidur akan terasa lebih nyaman. Jika ada pulau atau lokasi dimana anda ingin
snorkeling, anda bisa langsung request ke kapten. Intinya, di tur ini, anda
akan dimanjakan layaknya raja sambil menikmati petualangan di bumi komodo
- Tur menggunakan speedboat (pergi subuh pulang tengah hari) (harga sewa sekitar 7jt per kapal)
Tur ini cocok
bagi anda yang ingin menikmati naik speedboat dan tidak memiliki waktu banyak.
Dengan menggunakan speedboat, biasanya pada waktu tengah hari anda sudah dapat
kembali ke labuan bajo. Jarak 2,5jam dari labuan ke pulau padar dengan kapal
biasa bisa ditempuh dengan waktu cepat menggunakan speedboat.
Nah, dari ketiga itu, yang saya pilih adalah yang pertama
(mungkin saya akan pilih yang kedua jika kesana lagi hehehe). Biaya yang saya
bayar untuk ke agen adalah 500rb/orang. Agen mengatakan bahwa kami harus siap
pukul 05.30 dan dia akan menjemput kami langsung ke hotel. Fasilitas yang
disediakan oleh agen tersebut adalah sarapan berupa kopi-teh-pisang, alat
snorkeling, air minum botolan. Pada malam harinya, kami membeli perbekalan yang
banyak karena siapa sih yang bakal jualan di pulau-pulau? Daripada kami
kelaparan hehe. Supermarket, warung, rumah makan, ATM, bertebaran banyak sekali
di dekat hotel dan sepanjang pelabuhan. Kami membawa perbekalan berupa roti,
biskuit, kripik, air minum, kamera, dan baju ganti (note: don’t forget your
sunscreen!) Malam hari sebelum keberangkatan, kami mencoba kuliner di sepanjang
pelabuhan. Rata-rata penjual disini menjual seafood fresh seperti ikan kerapu,
ikan kakap, udang, cumi, yang dibakar langsung dan disajikan dengan nasi,
lalapan, dan sambal. Harga ikan nya dimulai dari 35rb per ekor. Bagi yang tidak
suka seafood, terdapat penjual lalapan ayam, siomay, bakso, dan sate. Untuk
harga, seporsi lalapan dihargai 25rb dengan porsi yang cukup banyak. Setiap
malam, lokasi kuliner ini ramai dikunjungi turis lokal maupun internasional
karena lokasinya yang strategis, di tengah pusat kota dan di pinggir pantai.
Okay, saatnya berpetualang!
Tepat pukul 05.30,
kami sudah dijemput oleh agen dan langsung berjalan menuju dermaga yang jaraknya
hanya 5 menit. Dermaga sudah ramai oleh para turis yang akan menjelajahi
komodo, kru kapal dan para agen yang sibuk mengantarkan turisnya ke kapal
masing-masing. Ada banyak kapal kayu standar (tur biasa) yang sudah berjejer
menunggu para turis. Kami pun langsung diantar oleh agen ke kapal kami dengan
didampingi 2 kru kapal. Agen membawakan bekal makan siang (ditaruh dalam kotak
bekal makan besar), alat snorkeling, air minum botol, dan menawarkan untuk
membuat sendiri kopi/teh dengan air panas dalam termos. Sambil menunggu
penumpang lain, saya melihat-lihat kegiatan di dermaga yang sudah sibuk mulai
dari pagi hari. Para agen sibuk menyiapkan fasilitas tiap tursi yang dibawanya
serta kru kapal yang sibuk mengecek keadaan kapal. Akhirnya, seluruh penumpang
kapal kami terisi semua oleh bule! Yap, dari 12 orang penumpang, hanya kami
bertiga yang asli orang indo. Serasa kami yang jadi turis, bukan mereka,
hehehe. Kapal berlabuh pukul 6 kurang saat matahari masih belum terbit. Di
dalam kapal, terdiri 2 kursi panjang yang bisa diduduki hingga 5 orang dewasa,
dek kapal yang diberi 2 matras sehingga bisa tidur dan buritan yang posisinya agak
lebih tinggi dan lebih luas untuk menyelonjorkan kaki. Rute perjalanan standar
untuk komodo adalah Pulau padar – Pulau komodo – Pink beach – Manta Point.
Perjalanan ke pulau padar adalah sekitar 2,5 jam. Stop! Jangan takut laut
hehehe tenang saja, karena perairan di sekitar laut flores ini bisa dibilang
sangat tenang. Kapal kami pun berjalan dengan mulus hingga ke pulau padar. Oh
ya, pihak kapal menyediakan pisang, air panas, teh, kopi bagi anda yang
kelaparan karena belum sarapan. Ada kejadian seru dalam perjalanan, kami
berpapasan dengan lumba-lumba! Seumur-umur saya baru kali itu melihat
lumba-lumba di habitat asli dengan jarak hanya 2 meter. Lumba-lumbanya seakan
menyambut kami di pagi hari agar semangat melakukan tur ke komodo. Jadi, jika
kalian benar-benar beruntung, kalian akan berpapasan dengan lumba-lumba di
perairan komodo.
Entrance of Padar Island |
Tanjakan Menuju Puncak Pulau Padar |
Savana Pulau Padar |
Tepat pukul 08.30 kami merapat di pulau padar. Ternyata
sudah banyak rombongan lain yang sudah sampai di pulau padar, baik yang sudah
naik ke puncak maupun yang baru datang. Kapten kapal memberi pengumuman bahwa
kami merapat disini sekitar 1 jam sehingga diharapkan bisa memaksimalkan waktu.
Jadi, pulau padar ini adalah pulau kecil tidak berpenghuni dengan bibir pantainya yang jika dilihat dari
puncak menyerupai 3 bulan sabit yang berkumpul, keren banget kan? Nah, tips
untuk ke pulau padar ini adalah sebaiknya menggunakan sepatu kets/sandal
gunung. Hindari menggunakan sandal jepit, sepatu cantik, atau sepatu beralas
licin karena kalian akan mendaki gunung yang sangat terjal, licin dan berdebu.
Butuh 30 menit tanpa berhenti untuk mencapai puncak padar yang merupakan salah
satu spot tercantik yang pernah saya temui, seriously! Selain terjal, tanah
kering yang bertebangan juga akan membuat wajah, sepatu, dan baju kalian kotor,
so, be prepare! Banyak sekali wisatawan yang tidak mampu mendaki hingga puncak
karena medan yang lumayan licin serta panas matahari yang langsung membakar
ubun-ubun, tapi, saran dari saya sih, anda sudah jauh-jauh melewati tujuh
samudra (eaaa), ngeluarin uang banyak, meluangkan waktu yang tidak sedikit, dan
anda menyerah hanya karena capek dan ngos-ngosan? Rugi banget! Hajar saja,
kapan lagi anda bisa menikmati keindahan ciptahan Tuhan yang Maha Kuasa? Tips
supaya bisa sampai puncak dan dapat foto hits : Jalan lah dengan ritme konstan
dari awal hingga akhir, jangan cepat diawal-lambat diakhir, bikin capek. Jalan
pelan saja tapi tidak berhenti, karena jika anda berhenti sekali saja dijamin
akan susah untuh jalan lagi. Lalu, bernafaslah dengan menggunakan hidung,
jangan menggunakan mulut jika sudah ngos-ngosan, bakal lebih capek jika
menggunakan mulut. Oh ya, bawa air minum paling tidak satu botol kecil saja,
tidak usah membawa yang tidak perlu, cukup HP, kamera, dan air minum (Dompet?
Saya gak bawa dompet, semua kartu saya tinggal di hotel, hanya membawa uang
sekitar 300rb saja). Terakhir, please gak usah pakai make up tebal-baju
bergelambir karena mau foto cantik ala princess! Hahaha dijamin sampai atas,
make up sudah luntur kena keringat plus menghitam terkena debu dan sengatan
matahari. Pakai baju yang simple saja supaya tidak terjerembab ketika memanjat.
Cukup alam nya saja yang indah, dijamin, kalian juga akan terlihat indah kok!
Puncak Pulau Padar |
No comments:
Post a Comment