Thursday 13 July 2017

Komodo Island: The Last Jurrasic Park - a guidetour part 1.

Hi from Labuan Bajo!


Jeng..jeng..jeng! yaiy! Ini nih yang ditunggu-tunggu, what to do in Labuan Bajo and how much money you must prepare, be ready!

Setelah puas menghabiskan waktu di Ende, kami para petualang kece (hahaha) melanjutkan perjalanan ke bumi komodo. Yap, finally, setelah bertahun-tahun hanya bisa memendam keinginan kesana karena pemikiran bahwa ke komodo itu sangat mahal, kami pun berhasil menjejakkan kaki di salah satu kabupaten di Flores yaitu Labuan bajo. Apakah memang benar ke komodo itu mahal? Mau tau? Simak yuk!

Labuan Bajo dari Ketinggian

Dari Ende, saya menggunakan pesawat wingsair dengan harga tiket sekitar 320rb dan jam keberangkatan pada pukul 07.25. Perjalanan ke labuan bajo hanya memakan waktu 45 menit saja. Oh ya, bandara ende terletak persis di tengah kota dan saya hanya membutuhkan waktu 5 menit untuk menuju bandara dari kediaman. Selayaknya tempat umum lain di ende, bandara ende juga terlihat bersih walaupun kecil. Kami boarding tepat sesuai jadwal dan ketika masuk di pesawat saya cukup kaget karena banyak sekali kursi yang kosong, mungkin karena jarang turis yg menggunakan pesawat menuju labuan bajo. Nah, ketika memasuki wilayah labuan bajo, anda akan disuguhi salah satu pemandangan pulau dan laut yang luar biasa, seriously! Jajaran pulau-pulau kecil di sekitar labuan bajo dan air laut yang jernih menambah keindahan salah satu kabupaten tersohor di indonesia ini. Kami landing dengan mulus dan memasuki terminal bandara komodo yang walaupun kecil tapi terlihat elegan.


Bandar Udara Komodo

Nah, jujur saja, seharusnya kami berangkat dengan seorang kakak yang akan menjadi guide kami selama di labuan bajo, tetapi pada hari keberangkatan, kakak tersebut tidak jadi berangkat sehingga kami harus seorang diri mengurus segala keperluan di labuan bajo (padahal kami semua baru pertama kali kesana!). Untungnya saja, jauh hari sebelum perjalanan dimulai, saya sudah mencari informasi tentang hotel, transportasi serta tur di komodo sehingga sedikit banyak sudah ada gambaran mengenai biaya yang akan dikeluarkan serta rute perjalanan. Ketika sampai di terminal bandara, kami hanya berbekal jemputan seorang teman dari kakak tersebut yang akan mengantar kami ke hotel serta berkeliling labuan. Nah, bagi kalian yang bingung bagaimana transportasi dari bandara ke hotel, tidak perlu takut, karena ada transportasi resmi yang disediakan bandara. Oh ya, di labuan tidak ada taksi ya (uber apalagi hehehe). Kalian bisa langsung mendatangi bagian informasi dan disana sudah ada langsung biaya sewa mobil ke setiap hotel. Harganya bervariasi, tergantung jauhnya hotel yang dituju. Harga rata-rata 50-70rb per mobil (mobilnya rata-rata avanza/zenia) dari bandara menuju hotel. Jarak bandara ke hotel sebetulnya cukup dekat hanya sekitar 5-10 menit saja menggunakan kendaraan. Biasanya, turis mancanegara lebih suka jalan kaki menuju hotel, nah, ada yang mau mencoba?


Deretan Pegunungan di Manggarai Barat

Jemputan kami datang dengan menggunakan mobil avanza dan kami langsung meminta tolong untuk mengantarkan kami ke hotel dengan kriteria: dekat dengan pelabuhan, bersih, aman dan harganya oke. Supir pun langsung mengantarkan kami ke Orange Hotel yang letaknya persis hanya 100 meter dari pintu pelabuhan, dekat kan? Hotelnya tepat berada di pojok jalan sehingga mudah dicari dan berjarak 5 rumah dengan masjid labuan bajo. Harga sewa hotelnya adalah 350rb/malam + extra bed 50rb. Harga ini sudah termasuk sarapan (kami hanya sempat sarapan satu kali, tersedia menu roti tawar dan nasi). Kamarnya bersih, tersedia 2 single bed, TV, AC, WiFi, kamar mandi toilet duduk, handuk, air minum dan jemuran di luar kamar. Satu hal yang kami sangat sukai dengan hotel ini adalah pelayanannnya super ramah dan bapak pemilik hotelnya juga baik banget. Hotel ini terdiri dari 3 lantai dan 2 bangunan. Bangunan pertama pada lantai 1 dan 2 berupa kamar dengan AC, sedangkan lantai 3 nya adalah cafetaria dan office.  Bagi kamu yg ingin menginap ala backpaker dengan kamar mandi luar, hotel ini juga menyediakan di gedung sebelahnya dengan harga 100rb-200rb/malam. Intinya, hotel ini rekomen banget dan bagi kalian yang ingin menginap di hotel ini dapat langsung memesan via traveloka atau menelepon langsung no pemiliknya.


Pintu Masuk Gua Batu Cermin 

Dikarenakan kami check-in pada pukul 09.00, kamar yang akan kami tempati masih belum dibersihkan (karena baru saja dipakai), sehingga kami memutuskan untuk pergi ke gua batu cermin yang berjarak sekitar 10 menit dari hotel. Kami juga tidak bisa langsung ke komodo karena ternyata tur ke komodo itu dimulai jam 05.30 pagi. Nah, gua batu cermin ini adalah salah satu wisata di labuan bajo dan merupakan gua yang dulunya berada di bawah permukaan laut. Gempa tektonik lah yang membuat gua ini terangkat ke daratan. Biaya masuknya 10rb/orang dan akan ditemani guide. Sebaiknya jika ingin datang ke gua ini pada waktu siang hari ketika sinar matahari sedang terik karena akan membuat lengkungan batu nya tertimpa sinar matahari sehingga akan terlihat indah. Kami datang terlalu pagi sehingga suasana gua terkesan gelap dan suram. Jujur saja sih, agak kecewa ketika datang kesini karena terlihat biasa saja hahaha. Kami pun memutuskan untuk kembali ke hotel sambil menentukan bagaimana kami harus ke komodo keesokan hari. Oh ya, kami ke gua batu cermin menggunakan mobil sebelumnya. Sebagai info saja nih, lebih baik kalian tidak menyewa mobil selama di labuan karena harga sewanya per hari cukup tinggi yaitu 600-700rb. Jika memang kepepet ingin menggunakan mobil, lebih baik memanggil saja no kontak rentcar dan minta untuk diantar ke satu tujuan dengan tarif di satu tujuan sekitar 50rb. Jujur saja, karena ketidakpahaman kami, kami membayar hingga 200rb untuk memakai jasa mobilnya, padahal tidak sampai 1 jam, dan hanya menjemput kami ke bandara-hotel-gua-hotel. Intinya, mending tidak usah memakai jasa rentcar ya, jalan saja, karena pelabuhan dan kota berada di satu tempat.


Gua Batu Cermin

Setelah kami kembali ke hotel, beruntungnya, pemilik hotel dengan senang hati berbincang dengan kami dan kami pun mendapatkan info tur komodo dari beliau. Jadi, pengunjung di hotelnya ini akan dibantu untuk memesan kapal ke komodo. Beliau mengatakan bahwa pada peak season, seperti saat kami pergi, harganya berkisar 500rb/orang untuk tur ke komodo. Nah, kami pun langsung mengiyakan karena harga yang kami peroleh dari kakak sebelumnya adalah 3,5jt untuk 3 orang. Jujur saja, karena kondisi capek, dan karena planning di awal yang kami akan ditemani guide gagal total, akhirnya kami pun mengiyakan tawaran bapak tersebut.  Padahal, sebetulnya biaya tur ke komodo itu relatif murah sekitar 200-300rb per orang (ini harga jika kamu jeli mencari agen tur dan waktu yang tepat ya). Agen tur ini dapat kamu temukan dengan mudah di tepi jalan sepanjang pelabuhan, ada puluhan agen tur dengan harga yang bervariasi tergantung tipe tur yang mau diambil, musim liburan, dan banyaknya orang yang akan ikut. Nah, tipe tur di komodo ini (setau saya) ada 3 tipe, yaitu:


  • Tur biasa (pergi subuh pulang sore)(Kisaran harga 200rb-300rb/orang normal rate, 500rb-  700rb/orang peak season)

Sneakpeak kapal tur biasa

Tur ini cocok untuk kamu yang hanya memiliki sedikit waktu di labuan bajo dan hanya ingin melihat komodo. Tur ini biasanya akan membawa kalian ke 4 tempat utama taman nasional komodo yaitu pulau komodo, pulau padar, pink beach dan manta point. Tur dimulai dari pukul 05.30 hingga 17.00. Transportasi yang digunakan adalah kapal kayu berisi sekitar 12 orang. Fasilitas tur yang diberikan adalah kopi/teh, makan siang dalam bentuk bekal, air minum botolan, alat snorkeling, dan toilet di atas kapal. Biasanya, harga sewa satu kapal kisaran 1,8jt-2,5jt, nah, jika kalian satu rombongan berisi 12 orang, kalian bisa langsung menyewa satu kapal. Tapi, jika kalian hanya beberapa orang saja (seperti saya) sistemnya jadi gabungan dengan peserta tur dari agen lain. Harap diingat, biasanya, agen tur dengan pemilik kapal bukan dari satu orang yang sama. Agen tur akan mencari turis kemudian menghubungi pihak kapal. Jadi, sangat memungkinkan dalam satu kapal terdiri dari beberapa turis dari agen-agen lain. Intinya, anda cukup mencari harga yang sesuai kantong saja, urusan kapal serahkan saja pada agen. Nah, kalau kalian mau langsung menghubungi pihak kapal sebetulnya bisa, tapi agak ribet nanti di persiapan bekal makanannya karena anda harus mencari lagi orang yang menjual makanan di waktu subuh. Simple dan praktis, pakai agen tur saja, beres kan?


  • Tur liveaboard (menginap di atas kapal selama 2D1N atau 3D2N)(Kisaran harga 2jt-3jt/orang)
Kapal Tur Liveaboard

Kapal Tur Liveaboard

Tur ini lebih komplit dari hanya sekedar mengunjungin ke 4 tempat tersebut, karena, taman nasional komodo itu sangat luas. Dengan mengikuti tur ini, kalian bisa mengunjungi tempat-tempat lain seperti pulau rinca (disini juga ada komodonya), pulau kenawa, dan tempat lain di dalam lingkup taman nasioanal. Jadi, di tur ini kalian akan menginap di atas kapal. Eitss, jangan berprasangkan buruk dulu ya. Kapalnya kapal bagus loh, seperti di film pirates of the carribean (hampir) hehehe. Yup, kapalnya memang lebih bagus dari tur biasa, tersedia kamar dengan kasur, AC, kamar mandi, ruang santai, dapur, dan tentu saja makan akan ditanggung sepenuhnya oleh pihak kapal. Bagi yang takut mabuk laut, tenang saja, perairan di sekitar taman nasional ini benar-benar tenang dan tidak terlalu bergelombang. Pada waktu malam hari, kapten kapal akan mencari tempat yang tenang sehingga tidur akan terasa lebih nyaman.  Jika ada pulau atau lokasi dimana anda ingin snorkeling, anda bisa langsung request ke kapten. Intinya, di tur ini, anda akan dimanjakan layaknya raja sambil menikmati petualangan di bumi komodo


  • Tur menggunakan speedboat (pergi subuh pulang tengah hari) (harga sewa sekitar 7jt per kapal)


Tur ini cocok bagi anda yang ingin menikmati naik speedboat dan tidak memiliki waktu banyak. Dengan menggunakan speedboat, biasanya pada waktu tengah hari anda sudah dapat kembali ke labuan bajo. Jarak 2,5jam dari labuan ke pulau padar dengan kapal biasa bisa ditempuh dengan waktu cepat menggunakan speedboat.

Nah, dari ketiga itu, yang saya pilih adalah yang pertama (mungkin saya akan pilih yang kedua jika kesana lagi hehehe). Biaya yang saya bayar untuk ke agen adalah 500rb/orang. Agen mengatakan bahwa kami harus siap pukul 05.30 dan dia akan menjemput kami langsung ke hotel. Fasilitas yang disediakan oleh agen tersebut adalah sarapan berupa kopi-teh-pisang, alat snorkeling, air minum botolan. Pada malam harinya, kami membeli perbekalan yang banyak karena siapa sih yang bakal jualan di pulau-pulau? Daripada kami kelaparan hehe. Supermarket, warung, rumah makan, ATM, bertebaran banyak sekali di dekat hotel dan sepanjang pelabuhan. Kami membawa perbekalan berupa roti, biskuit, kripik, air minum, kamera, dan baju ganti (note: don’t forget your sunscreen!) Malam hari sebelum keberangkatan, kami mencoba kuliner di sepanjang pelabuhan. Rata-rata penjual disini menjual seafood fresh seperti ikan kerapu, ikan kakap, udang, cumi, yang dibakar langsung dan disajikan dengan nasi, lalapan, dan sambal. Harga ikan nya dimulai dari 35rb per ekor. Bagi yang tidak suka seafood, terdapat penjual lalapan ayam, siomay, bakso, dan sate. Untuk harga, seporsi lalapan dihargai 25rb dengan porsi yang cukup banyak. Setiap malam, lokasi kuliner ini ramai dikunjungi turis lokal maupun internasional karena lokasinya yang strategis, di tengah pusat kota dan di pinggir pantai.


Capturing Sunrise


Okay, saatnya berpetualang!
Tepat pukul 05.30, kami sudah dijemput oleh agen dan langsung berjalan menuju dermaga yang jaraknya hanya 5 menit. Dermaga sudah ramai oleh para turis yang akan menjelajahi komodo, kru kapal dan para agen yang sibuk mengantarkan turisnya ke kapal masing-masing. Ada banyak kapal kayu standar (tur biasa) yang sudah berjejer menunggu para turis. Kami pun langsung diantar oleh agen ke kapal kami dengan didampingi 2 kru kapal. Agen membawakan bekal makan siang (ditaruh dalam kotak bekal makan besar), alat snorkeling, air minum botol, dan menawarkan untuk membuat sendiri kopi/teh dengan air panas dalam termos. Sambil menunggu penumpang lain, saya melihat-lihat kegiatan di dermaga yang sudah sibuk mulai dari pagi hari. Para agen sibuk menyiapkan fasilitas tiap tursi yang dibawanya serta kru kapal yang sibuk mengecek keadaan kapal. Akhirnya, seluruh penumpang kapal kami terisi semua oleh bule! Yap, dari 12 orang penumpang, hanya kami bertiga yang asli orang indo. Serasa kami yang jadi turis, bukan mereka, hehehe. Kapal berlabuh pukul 6 kurang saat matahari masih belum terbit. Di dalam kapal, terdiri 2 kursi panjang yang bisa diduduki hingga 5 orang dewasa, dek kapal yang diberi 2 matras sehingga bisa tidur dan buritan yang posisinya agak lebih tinggi dan lebih luas untuk menyelonjorkan kaki. Rute perjalanan standar untuk komodo adalah Pulau padar – Pulau komodo – Pink beach – Manta Point. Perjalanan ke pulau padar adalah sekitar 2,5 jam. Stop! Jangan takut laut hehehe tenang saja, karena perairan di sekitar laut flores ini bisa dibilang sangat tenang. Kapal kami pun berjalan dengan mulus hingga ke pulau padar. Oh ya, pihak kapal menyediakan pisang, air panas, teh, kopi bagi anda yang kelaparan karena belum sarapan. Ada kejadian seru dalam perjalanan, kami berpapasan dengan lumba-lumba! Seumur-umur saya baru kali itu melihat lumba-lumba di habitat asli dengan jarak hanya 2 meter. Lumba-lumbanya seakan menyambut kami di pagi hari agar semangat melakukan tur ke komodo. Jadi, jika kalian benar-benar beruntung, kalian akan berpapasan dengan lumba-lumba di perairan komodo.


Entrance of Padar Island


Tanjakan Menuju Puncak Pulau Padar

Savana Pulau Padar

Tepat pukul 08.30 kami merapat di pulau padar. Ternyata sudah banyak rombongan lain yang sudah sampai di pulau padar, baik yang sudah naik ke puncak maupun yang baru datang. Kapten kapal memberi pengumuman bahwa kami merapat disini sekitar 1 jam sehingga diharapkan bisa memaksimalkan waktu. Jadi, pulau padar ini adalah pulau kecil tidak berpenghuni  dengan bibir pantainya yang jika dilihat dari puncak menyerupai 3 bulan sabit yang berkumpul, keren banget kan? Nah, tips untuk ke pulau padar ini adalah sebaiknya menggunakan sepatu kets/sandal gunung. Hindari menggunakan sandal jepit, sepatu cantik, atau sepatu beralas licin karena kalian akan mendaki gunung yang sangat terjal, licin dan berdebu. Butuh 30 menit tanpa berhenti untuk mencapai puncak padar yang merupakan salah satu spot tercantik yang pernah saya temui, seriously! Selain terjal, tanah kering yang bertebangan juga akan membuat wajah, sepatu, dan baju kalian kotor, so, be prepare! Banyak sekali wisatawan yang tidak mampu mendaki hingga puncak karena medan yang lumayan licin serta panas matahari yang langsung membakar ubun-ubun, tapi, saran dari saya sih, anda sudah jauh-jauh melewati tujuh samudra (eaaa), ngeluarin uang banyak, meluangkan waktu yang tidak sedikit, dan anda menyerah hanya karena capek dan ngos-ngosan? Rugi banget! Hajar saja, kapan lagi anda bisa menikmati keindahan ciptahan Tuhan yang Maha Kuasa? Tips supaya bisa sampai puncak dan dapat foto hits : Jalan lah dengan ritme konstan dari awal hingga akhir, jangan cepat diawal-lambat diakhir, bikin capek. Jalan pelan saja tapi tidak berhenti, karena jika anda berhenti sekali saja dijamin akan susah untuh jalan lagi. Lalu, bernafaslah dengan menggunakan hidung, jangan menggunakan mulut jika sudah ngos-ngosan, bakal lebih capek jika menggunakan mulut. Oh ya, bawa air minum paling tidak satu botol kecil saja, tidak usah membawa yang tidak perlu, cukup HP, kamera, dan air minum (Dompet? Saya gak bawa dompet, semua kartu saya tinggal di hotel, hanya membawa uang sekitar 300rb saja). Terakhir, please gak usah pakai make up tebal-baju bergelambir karena mau foto cantik ala princess! Hahaha dijamin sampai atas, make up sudah luntur kena keringat plus menghitam terkena debu dan sengatan matahari. Pakai baju yang simple saja supaya tidak terjerembab ketika memanjat. Cukup alam nya saja yang indah, dijamin, kalian juga akan terlihat indah kok!


Puncak Pulau Padar 

Saya naik ke puncak kedua sekitar 30 menit dengan jalan tidak berhenti. Nah, di batu tempat saya berdiri inilah salah satu spot tercantik buat mengambil foto latar pantai padar yang indah banget itu. Sebetulnya, masih ada puncak lagi yang lebih tinggi, sekitar 100 meteran lagi mendaki. Cuma karena waktu yang terbatas, saya cukup naik sampai disini saja karena view nya pun sudah indah banget. Setelah foto selama kurang lebih 20 menit, kami pun turun. Nah, turunnya pun harus ekstra hati-hati guys, karena super duper licin. Saya saja sampai jatuh 3 kali, padahal sudah berhati-hati. Niat untuk foto sepanjang jalan turun dan mengambil video pun batal karena saya lebih mengutamakan keselamatan diri dan kamera hehehe (lumayan kalau jatuh, karena sisi kiri-kanan nya jurang). Sampai di kapal, kami sudah basah kuyup keringat, padahal belum pukul 10 pagi loh. Nah, selanjutnya kami melanjutkan perjalanan ke Pulau Komodo, Yaiy!


Pulau Padar


...... end of part 1.

No comments:

Post a Comment